Friday, October 19, 2007

Belum IKMI, Belum Boleh Dakwah

Walaupun Ramadhan telah berlalu beberapa hari,tepatnya hampir seminggu namun ada hal yang sedikit mengusik saya pada bulan suci ini, mungkin juga ramadhan-ramadahn tahun lalu. Apa sebab?. Sebelum kita menunaikan salat tarawih sesudah salat isya berjamaah, biasanya kita disuguhi oleh buya ataupun ustadz atau da'i sebuah santapan rohani. Nah, disini, di Pekanbaru semua ustadz tadi pastilah jika tidak dari Ikatan Keluarga Masjid Indonesia, dari MDI. Jadi, mana ustadz lokal tempat masjid itu berdiri. Terkadang ustadz lokal ini juga tak kalah bagusnya dengan ustadz-ustadz dari IKMI dan segala macamnya itu. Fenomena ini lah yang terjadi di Pekanbaru, ataupun mungkin di kota-kota besar di Indonesia. Memang gagasan yang entah dari mana datangnya ini bagus. Dengan adanya ketetapan dan penjadwalan pengisi ceramah disetiap masjid maka, tidak akan ada lagi masjid yang mengalami kekosongan penceramah, dan setiap malam akan bertukar terus da'i yang mengisi santapan rohani. Tapi bagaimana jika disitu, dimana masjid berdomisili banyak terdapat ustadz, atau penda'i muda dari pesantern yang ingin mempraktikkan ilmu mereka sepulangnya dari pondok, lalu bagaimana anak-anak muda ingin maju ke depan untuk ikut serta membagi-bagi ilmu keagamaan mereka. Jika yang berdakwah datang dari intansi yang telah ditentukan saja, tak pelak yang bisa ceramah tentu itu-itu saja. Hingga calon-calon da'i lokal (yang tinggal di sekitar masjid) yang masih muda belia tidak bisa ikut berdakwah, ini bisa saja memperlambat regenerasi da'i. Ya, walaupun tidak tergantung itu saja. Ada lagi mungkin sedikit kesulitan, dari tahun ke tahun bayaran da'i dari instansi terkait naik terus, jika anggaran masjid kurang maka terpaksalah dicari pendonor untuk membayar ustadz. Ia, kalau masjidnya bonafit kalau untuk membangun aja berutang, bayar ustadznya bagaimana?. Saya cuma ingin bilang berilah kesempatan generasi muda dari masing-masing masjid ikut serta. Jangan sampai keluar gurauan orang seperti "Belum IKMI belum boleh Dakwah."