Saturday, September 15, 2007

Kelaparan Ancam Para Pengungsi

Dua hari pascagempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter (SR), ribuan warga di Kab. Muku-Muko, Bengkulu, terancam kelaparan dan penyakit. Hal ini karena distribusi bantuan ke salah satu kawasan terparah akibat musibah tersebut, belum lancar dan merata. Kondisi serupa juga mengancam para pengungsi di Pulau Mentawai Sumatra Barat.
Warga hanya makan nasi dengan lauk seadanya seperti sambal. Bahkan, ada warga yang memasak tumbuhan yang ada di sekitar pengungsian untuk digunakan sebagai lauk. Sementara sebagian masyarakat hanya memakan mi instan sebagai ”pengganjal” perut mereka. Mereka juga mengeluhkan tidak adanya air bersih untuk keperluan minum dan memasak.
Sebenarnya, bantuan beras sudah diberikan kepada warga, tetapi distribusinya belum lancar dan menyeluruh.
"Hari ini, sudah dikirimkan 10 ton beras ke Kabupaten Muko-Muko dan 10 ton lainnya ke Kecamatan Lais, Kabupaten Bengkulu Utara," tutur Kasubdit Tanggap Darurat Depsos Andi Hanindito, di rumah Bupati Muko-Muko Ichwan Yunus, yang disulap menjadi posko darurat gempa, Jumat (14/9).
Selain terancam kelaparan, para pengungsi juga terancam kesehatannya. Mereka terancam penyakit rematik dan masuk angin, karena tidur hanya beralaskan tikar dan menghadapi terpaan angin laut yang kencang. Bantuan obat-obatan masih belum diterima sebagian besar warga. Sementara itu, bantuan tenda yang sangat dinanti-nanti, juga belum semua diterima warga. (Baca:Suara Rakyat)

Detik berikutnya..

Gempa Susulan Kembali Guncang Padang dan SekitarnyaSabtu

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengumumkan telah terjadi gempa tektonik dengan kekuatan 4,8 Skala Richter hari ini (Sabtu, 15/9) jam 01:37:25 WIB. Gempa ini masih merupakan rangkaian gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter yang mengguncang Jambi Rabu lalu. Pusat gempa yang terjadi hari ini terjadi di 1,9 Lintang Selatan (LS) – 99.8 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di laut, 105 kilometer barat daya Painan, Sumatera Barat, dengan kedalaman 10 Km. Intensitas maksimum gempa dirasakan di sekitar Mentawai Sumatera Barat. Belum ada konfirmasi mengenai adanya gempa susulan, dan potensi besarnya gempa susulan yang mungkin terjadi. Ari Astri YunitaGempa Susulan Kembali Guncang Padang dan SekitarnyaSabtu, 15 September 2007 07:46 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengumumkan telah terjadi gempa tektonik dengan kekuatan 4,8 Skala Richter hari ini (Sabtu, 15/9) jam 01:37:25 WIB. Gempa ini masih merupakan rangkaian gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter yang mengguncang Jambi Rabu lalu. Pusat gempa yang terjadi hari ini terjadi di 1,9 Lintang Selatan (LS) – 99.8 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di laut, 105 kilometer barat daya Painan, Sumatera Barat, dengan kedalaman 10 Km. Intensitas maksimum gempa dirasakan di sekitar Mentawai Sumatera Barat. Belum ada konfirmasi mengenai adanya gempa susulan, dan potensi besarnya gempa susulan yang mungkin terjadi. (Tempo Interaktif)

Detik berikutnya..

Saturday, September 8, 2007

Ramadhan Tiba Saatnya Balimau Kasai


Hend, kemana balimau?," tanya kakak saya ketika kami sedang membicarakan bulan Ramadhan yang akan datang tidak beberapa lama lagi ini. Sejenak kita mangamati kata-kata balimau mungkin sebagian besar para pembaca tidak mengetahui apa itu Balimau Kasai. Dulu, ketika saya pertama kali menykasikan perhelatan akbar yang diadakan setiap ingin menyambut bulan Ramadhan ini di sungai kampar, tepatnya aliran yang melintasi kota Beriman Bangkinang. Waktu itu saya juga penasaran dan bertanya-tanya dalam hati apa itu Balimau Kasai, maklum saya baru aja pindah di kota itu. Saya juga sempat berpikir itu acara mandi limau apa ya, tapi kok disuangai?. Rupanya Balimau itu acara mandi beramai-ramai di menyusuri sungai yang kebetulan waktu itu para peserta memulai dari daerah pulau, sebelah barat Bangkinang menuju Desa Batu Belah sebelah timur. Jadi, mandi beramai-ramai sambil menyusuri sungai yang diikuti oleh berbagai kalangan ini dinamakan Balimau Kasai. Tidak tanggung-tanggung, acara ini juga dihadiri oleh Bupati Kampar. Biasanya selain dimeriahkan orgen tunggal ditempat pelepasan juga diadakan acara lomba sampan hias, yang menang akan mendapatkan hadiah berupa piala dan uang tunai yang langsung di serahkan oleh sang Bupati. Yang menjadi pemandangan ketika tahun berikutnya, waktu itu saya tidak hanya melihat tapi juga ikut ma iliuw (menyusuri,dalam bahasa ocu) banyak pemuda yang memanfaatkan acara ritual penyucian diri ini untuk berkencan sambil meharungi sungai, bukannya menyucikan diri tapi malah menambah koleksi dosa, dan yang lebih mengerikan dari penyalahgunaan momen ini, ada beberapa pemuda justru pesta miras diatas sungai.... Selain itu hampir selalu ada saja orang mati setiap tahun acara ini diadakan, mungkin sungai minta tumbal atas penyalahgunaan acara ini oleh beberapa kelompok orang. Tidak beberapa hari lagi perhelatan Balimau Kasai akan dilaksanakan, apakah tahun ini akan terulang lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, Sebaiknya anda ikut menyaksikan dengan datang ke tempatnya langsung (Kab. Kampar:Bangkinag, Air Tiris, Buluhcina, Tratak Buluh, Kuok dan sekitarnya).

Detik berikutnya..